Minggu, 07 Oktober 2012

UPACARA ADAT


ADAT PERNIKAHAN SUKU JAWA TIMUR

            Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan. Berbagai macam kebudayaan di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu kebudayaan yang aa di Indonesia adalah kebudayaan Jawa. Dalam tulisan ini akan memaparkan adat penikahan dari suku jawa. Dari hasil wawancara saya dari masayarakat suku jawa ada beberapa rangkaian acara pernikahan dari suku jawa adalah sebagai berikut :
1.      Panggih
Panggih atau dalam bahasa Indonesia adalah temu adalah mempertemukan pengantin pria dan wanita diikuti oleh masing-masing keluarga. Rangkain ini memiliki makna bahwa untuk membangun sebuah rumah tangga harus memiliki izin dari masing-masing keluarga, dan juga menyatukan dua keluarga besar menjadi sebuah keluarga yang sakinah, mawadah, marokhmah.

2.      Lempar Sirih
Lempar sirih berarti untuk memberikan doa atau dukungan dari para masyarakat kepada sepasang pengantin tersebut.

3.      Injak Telur
Injak telur ini dilakukan oleh pengantin pria yang menginjak sebuah telur dan kaki pengantin pria tersebut dibersihkan oleh pengantin wanita. Ini mengandung makna bahwa seorang istri harus mengabdi kepada suami dan menghormati suami.

4.      Gendong Mantu
Gendong mantu adalah orang tua dari pengantin wanita menggendong pengantin pria. Ini mengandung arti bahwa didalam menjalani bahtera dalam rumah tangga membutuhkan bimbingan orang tua. Orang tua akan membimbing bagaimana cara menjalani kehidupan dalam rumah tangga.

5.      Mangku Mantu
Mangku mantu adalah pengantin dipangku oleh orang tua dari pengantinnya sendiri. Ini juga berarti bahwa kasih sayang orang tua tidak akan pernah putus walaupun anknya sudah berumah tangga.

6.      Cucur Kucur
Cucuk kucur ini adalah pengantin pria memberikan beras kepada pengantin wanita dan kemudian diberikan kepada orang tuanya. Ini memiliki makna bahwa suami wajib member nafkah kepada isitri dan suami harus memberikan semua penghasilannya kepada istri untuk di kelola dan diberikan kepada orang tua.

7.      Sungkeman
Sungkeman adalah sepasang pengantin memohon maaf kepada orang tua atas segala salah dan khilaf yang telah dibuatnya.

8.      Memberikan seserahan
Pemberian seserahan dari pengantin pria kepada pengantin wanita. Ini berarti bahwa pengantin pria meminta izin untuk meminta pengantin wanita dari keluarganya untuk dijadikan istrinya.

9.      Suap-suapan
Sepasang pengantin ini saling suap-suapan untuk menunjukkan bahwa mereka saling mengasihi dan menyayangi.

            Dalam upacara pernikahan adat suku jawa ini ada yang dinamakan pager bagus dan pager ayu. Pager bagus dan ayu masing-masing 6 orang, ini diibaratkan pengawal yang mengawal sang pengantin. Selain itu ada juga 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan yang membawa kembang mayang. 2 wanita yang membawa kembang mayang dari pengantin wanita, dan 2 laki-laki membawa kembang mayang dari pengantin pria. Kembang mayang tersebut saling ditukar saat dilakukannya panggih pengantin. Selain itu ada juga disebut sebagai among tamu, ini adalah penyambut para tamu yang hendak menyaksikan pernikahan tersebut.







MANDI BELIMAU
            Mandi belimau adalah upcara mandi dengan air buah jeruk, dimana upacara ini dilakukan setiap tahun ketika akan memasuki bulan suci ramadhan. Upacara ini dilakukan oleh suku Melayu Pekanbaru, Riau. Mandi belimau adalah adat yang sudah dari nenek moyang suku melayu dan turun-temurun sampai sekarang.
            Setiap tahunnya suku melayu Pekanbaru membuat acara festival akbar 3 hari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Seluruh masyarakat berkumpul pada sebuah lapangan dan dipimpin oleh wali kota. Mandi belimau biasanya hanyalah simbolik oleh sepasang remaja yang di iring oleh seluruh masyarakat mengelilingi kota dan diiringi dengan suara kompang atau marawis. Setelah sepasang tersebut telah dimandikan dengan air jeruk (limau), maka seluruh masyarakatpun mandi di sungai untuk mandi.
            Mandi belimau ini bermaksud untuk membersihkan diri dan mensucikan diri sebelum memasuki bulan yang penuh rakhmat itu. Tujuannya juga agar semua amal ibadah dalam bulan ramdahan diterima oleh Allah SWT.

KESIMPULAN

            Begitu banyak suku bangsa di Indonesia dan memiliki atura-aturan yang berbeda. Namun pada dasarnya adat mereka sama-sama mengajarkan dalam kebaikan. Dalam suku Jawa mengajarkan untuk bertanggung jawab dan harus sopan dan santun terhadap orang tua. Dalam berumah tangga juga harus bertanggung jawab dan sling mengasihi.
            Dapat diambil kesimpulan juga dari upacara Mandi belimau adalah agar senantiasa menjaga kebersihan. Bukan hanya kebersihan badan namun juga kebersihan hati untuk menjalani ibadah.

           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar